Minggu, 11 Mei 2014

download sofwere untuk mempercantik tampilan desktop

hay teman-teman,, hari ini dosen gak ada yang masuk! dari pada gak ada kerjaan mending bagi-bagi sofwewe untuk saudara-saudara sukalian,,, yang mana pada kali ini saya akan membagikan sofwer yang akan membuat desktop anda tampak jadi lebih indah, tentunya supaya aktifitas anda di dpan laptop/ komputer jadi tidak membosankan,,

nah tanpa buang-buang waktu dan sepertinya saudara-saudara sekalian juga sudah gak sabar ni sofwere apa sih yang akan saya bagikan..
oke lansung aja.


  1. real desktop.
sofwere ini akan membuat tampilan dekstop anda menjadi kinclong dan nyaman di pandang. nantinya sofwere ini akan membuat desktop anda seperti kamar anda sendiri, dengan tampilan 3D nya saya yakin mata anda tidak akan bosan-bosan untuk menatap layar pc, dan hebatnya lagi sofwere ini juga sudah di lengkapi dengan game yang langsung bisa anda mainkan di desktop tersebut... saya yakin anda tidak akan menyesal jika memiliki aplikasi ini.

untuk mendiwnload silahkan download di link brikut.. http://www.mediafire.com/download/8y7i3erqjfd5i20/Real_Desktop_-_Setup.exe

Jumat, 09 Mei 2014

makalah fikih tentang puasa

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang.
Seperti yang sama-sama kita ketahui bahwasanya islam itu ditegakkan atas lima perkara, syahadatain, sholat, puasa, zakat dan  haji. Syahadat merupakan syarat yang pertamakalinya jika seseorang ingin memeluk agama islam. Sedangkan sholat merupakan tiang dari suatu agama, apibila seseorang enggan untuk mengerjakan sholat maka sama saja dia sengaja menghancurkan bangunanya sendiri. Jika sholat merupakan tiang agama maka puasa merupakan dinding dari agama tersebut karena dengan berpuasa sseorang akan lebih bisa mengendalikan dirinya.
Oleh karena itu penting sekali bagi setiap muslim untuk mengetahui ilmu tentang puasa itu sendiri agar puasa yang dilakukan tidak menjadi sia-sia, akan tetapi dengan adanya puasa ini kita harus belajar untuk menempa diri, sehingga kita bisa menjadi muslim dalam arti yang sebenarnya, Untuk lebih jelasnya penulis akan menerangkan lebih jauh pada bab pembahasan..
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian puasa.?..
2.      Siapa saja yang wajib untuk berpuasa.?..
3.      Apa saja yang membatalkan puasa?...
4.      Apa hukumnya puasa.?..
5.      Apa hikmah dari puasa itu?
C.     Tujuan.
1.      Untuk mengetahui apa itu puasa
2.      Supaya mengetahui siapa saja yang wajib berpuasa
3.      Mengetahui apa-apa yang berkaitan dengan puasa.




BAB II
A.     Pengertian Puasa ((الصوم
Menuru bahasa puasa/ shiyam berarti: “menahan”.
Sedangkan menurut syra’/ istilah puasa ialah: “menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkannya mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari (maghrib), karena perintah Allah semata, dengan disertai niat dan syarat-syarat tertentu.
Ketentuan yang mewajibkan puasa ini ialah firman Allah swt. :
$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs? ÇÊÑÌÈ
183.  Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

(QS. Al-baqarah, ayat 183)
B.     Syarat-Syarat Wajib Berpuasa Dan Syarat-Syarat Sahnya Puasa.
Sebagai mana telah disebutkan diatas pada pengertian puasa menurut istilah bahwa puasa itu dikerjakan atas syarat-syarat tertentu maka diantara syarat-syarat wajib puasa adalah sebagai berikut:
1.      Beragama islam.
Orang kafir tidaklah diwajibkan untuk berpuasa, dan apabila orang kafir yang masuk islam maka ia tidak diwajibkan untuk mengqhada puasa yang ditinggalkan selama ia kafir itu. Akan tetapi lain halnya jika ada orang islam yang murtad kemudian ia masuk kembali pada islam maka ia diwajibkan untuk mengqhada puasanya, dikernakan ia islam dimasa yang lalu.
2.      Berakal.
Maka puasa tidaklah diwajibkan atas orang yang gila.
3.      Baligh.
Tidaklah wajib bagi anak-anak yang belum baligh untuk menjalankan ibadah puasa. Akan tetapi jika anak itu kuat untuk menjalankan nya maka ia boleh diajak untuk melatihnya.
4.      Kuasa untuk berpuasa.

Adapun syarat-syarat sahnya puasa ialah sebagai berikut:
1.      Islam.
2.      Tamyiz.
3.      Suci dari haid dan nifas.
Seorang wanita yang haid atau nifas tidaklah sah puasa baginya. Akan tetapi dia wajib mengqhada puasa itu sebanyak bilangan hari yang dia tinggalkan.
4.      Tidak didalam hari-hari yang dilarang untuk berpuasa.
C.     Rukun-Rukun Puasa.
Diantara rukun-rukun puaa adalah sebagai berikut:
1.      Niat.
Yang termasuk kedalam fardhu puasa adalah niat didalam hati, sedangkan mengucapkan niat dengan lisan itu bukan merupakan rukun melainkan hanya sunnah.
Niat puasa hendaklah dilakukan pada tiap-tiap hari ketika hendak berpuasa, niat dilakukan mulai dari terbenamnya matahari hingga sebelum munculnya fajar shadiq, artinya pada malamharinya sudah tergerak didalam hati bahwa besok akan melaksanakan ibadah puasa.
عن حفصة ام المؤمنين رضي الله عنها ان النبي صلى الله عليه وسلم قال:من لم يبيت الصيام قبل الفجر فلاصيام له.   رواه الخمسة, ومال اترمذى وانسائ الى ترجيح وقفه,وصححه مرفوعاابن خزيمة وبن حبان,واللدارقطنى: لاصيام لمن لم يفرضه من الليل
Artinya:
Dari Hafsah Ummul Mu’minin ra. Bahwasanya Nabi saw bersabda: “barang siapa yang tidak menetapkan akan berpuasa sebelum fajar, maka tiada ash puasanya”. (HR. Imam lima, Nasa’i dan Turmudzi cenderung mentahrij mauqufnya, tetapi disahkan secara marfu’ oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dan didalam riwayat Daruquthni: “ tidak sah puasanya bago orang yang tidak menetapkannya dari malam harinya”.
2.      Meninggalkan segala sesuatu dari yang membatalkan puasa mulaidari terbit fajar shadiq hingga terbenamnya matahari.

D.     Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa.
Adapun hal-hal yang dapat membatalkan puasa itu antara lain sebagai berikut:
1.      Memasukan sesuatu kedalam rongga badan dengan sengaja, seperti makan, minum, merokok, memasukan sesuatu kedalam rongga hidung, telinga. Akan tetapi jika hal itu terjadi karena kelupaan orang yang berpuasa maka itu tidaklah membatalkan puasa.
2.      Muntah dengan sengaja.
Meskipun tidak ada sedikitpun dari muntahnya itu masuk kembali kedalam kedalam perutnya. Akan tetapi jikalau muntah itu terjadi karena tidak ada unsur kesengajaan, atau karena ada sesuatu yang menyebabkan dia bisa muntah dan dia tidak isa menahan muntah tersebut, maka hal itu tidak membatalkan puasa.
3.      Haidh atau nifas.
Tidak sah puasa bagi wanita yang haid atau nifas akan tetapi mereka wjib mengqadha.
4.      Gila walaupun sebentar.
5.      Jima’ pada waktu siang hari atau pada waktu fajar shadiq telah tampak.
Orang yang jimak pada siang hari bulan ramadhan puasanya batal, selain itu dia juga wajib membayar denda atau kifarah, sebagaimana dinyatakan oleh Rasulallah saw :
عن ابى هريرة رضي الله عنه ان رجلاوقع بامراته فى رمضان فاستفتى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن ذلك,فقال:هل تجد رقبة؟لا.وهل تستطيع صيام شهرين؟ قال:لا,فأطعم ستين مسكينا. (رواه مسم)
Artinya:
Dari Abu Hurairah ra. Bahwasanya seorang lakilaki pernah bercampur dengan istrinya pada siang hari ramadhan, lalu ia minta fatwa kepada rasulallah saw. Tentang itu, maka nabi menjawab. “adakah engkau mempunyai budak?. Ia menjawab tidak. Nabi bertanya lagi: “kuatkah engkau puasa dua bulan berturut-turut?”. Ia menjawab tidak. Nabi berkata lagi: “kalau engkau tidak berpuasa, maka berilah makan orang-orang miskin sebanyak empat puluh orang.
6.      Memgeluarkan mani dengan sengaja.
7.      Murtad, yakni keluar dari agama islam.
E.     Sunnah-Sunnah Dalam Puasa Dan Hal Yang Memakruhkannya.
1.      Sunnah puasa.
Dalam puasa ramdhan ada beberapa sunnah yaitu:
a.       Makan sahur meskipun sedikit.
عن انس ابن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسم: تسحرو فان في السحوربركة (متفق عليه)
Artinya:
Dari Annas bin Malik ra. Ia berkata: bahwasanya rasulallah saw bersabda: “ hendaklah kalian makan sahur, karena dalam sahur itu ada berkah nya”. (Muttafaqun a’laih)
b.      Mengakhiri makan sahur selama belum terbit fajar.
وعن زيد بن ثن ثابت رضى الله عنه قال: سحّرنامع رسولالله صلّى الله عليه و سلّم ثم قمنا الى الصلاة, قيل: كم كان بينهما؟ قال:خمسون أية (متفق عليه)
Artinya:
Zaid bin Tsabit ra. Berkata : kami bersahur bersama rasulallah saw, kemudian bangun untuk sembahyang subuh . ketika ditanya: berapa lama antara sahur dengan sholat subuh itu? Jawabannya : sekedar sekira orang membaca 50 ayat. (bukhori muslim).
c.       Menyegerakan berbuka apabila telah nyatamasuk waktu maghrib.
عن سهل بن سعد رضى الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: لا يزال الناس بخير ماعجلوا الفطر.(متفق عليه)
Artinya:
Dari Sahal bin Sa’ad ra. Bahwasanya rasulallah saw, bersabda: “ orang masih dalam kebaikan selama ia mempercepat berbuka”. (muttafaqun alaih)
d.      Mebaca doa ketika berbuka puasa.
e.       Menghindari dari kata-kata atau ucapan yang tidak senonoh, misalnya berkata-kata yang keji, seperti mencela, bohong dan sebagainya.
f.       Meperbanyak amal kebajikan, bersedekah, membaca alquraan dan sebagainya.
عن زين بن خالد الحهنى رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسم قال: من فطّرصائما كان له مثل اجره غير انه لاينقص من اجرالصائم شيءز (رواه الترمذي)
Artinya:
Dari Zaid bin Kholid Al-Huhanni ra. Dari nabi saw. Telah bersabda: barang siapa yang memberi makan untuk orang yang berbuka puasa, maka baginya memperoleh pahalasama seperti orang yang berpuasa tanpa kurang secuilpun. (HR. Turmudzi).
g.      Meperbanyak i’tikaf di masjid.

2.      Yang memakruhkan puas.
a.         Tidur sepanjang hari.
b.        Bersiwak setelah tergelincir matahari hingga sebelum mata hari terbenam..
F.     Macam-Macam Puasa
Ditinjau dari hukumnya puasa itu terbagi menjadi beberapa macam diantaranya:
1.        Puasa wajib.
Puasa wajib berarti: puasa yang harus dilaksanakan oleh setiap orang yang memiliki syarat wajib puasa.
a.       Puasa ramadhan.
Puasa ramadhan adalah salah satu sendi ibadah yang dilakukan pada bulan ramadhan, selama satu bulan (29-30) hari.
Ketentuan yang mewajibkan puasa pada bulan ini adalah firman Allah yang terdapat didalam QS. Al-Baqarah 183-185)
$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs? ÇÊÑÌÈ $YB$­ƒr& ;NºyŠrß÷è¨B 4 `yJsù šc%x. Nä3ZÏB $³ÒƒÍ£D ÷rr& 4n?tã 9xÿy ×o£Ïèsù ô`ÏiB BQ$­ƒr& tyzé& 4 n?tãur šúïÏ%©!$# ¼çmtRqà)ÏÜム×ptƒôÏù ãP$yèsÛ &ûüÅ3ó¡ÏB ( `yJsù tí§qsÜs? #ZŽöyz uqßgsù ׎öyz ¼ã&©! 4 br&ur (#qãBqÝÁs? ׎öyz öNà6©9 ( bÎ) óOçFZä. tbqßJn=÷ès? ÇÊÑÍÈ ãöky­ tb$ŸÒtBu üÏ%©!$# tAÌRé& ÏmŠÏù ãb#uäöà)ø9$# Wèd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3yßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur 4 `yJsù yÍky­ ãNä3YÏB tök¤9$# çmôJÝÁuŠù=sù ( `tBur tb$Ÿ2 $³ÒƒÍsD ÷rr& 4n?tã 9xÿy ×o£Ïèsù ô`ÏiB BQ$­ƒr& tyzé& 3 ߃̍ムª!$# ãNà6Î/ tó¡ãŠø9$# Ÿwur ߃̍ムãNà6Î/ uŽô£ãèø9$# (#qè=ÏJò6çGÏ9ur no£Ïèø9$# (#rçŽÉi9x6çGÏ9ur ©!$# 4n?tã $tB öNä31yyd öNà6¯=yès9ur šcrãä3ô±n@ ÇÊÑÎÈ
183.  Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
184.  (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan[114], Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.
185.  (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
b.      Puasa nadzar.
2.      Puasa sunnah.
a.       Puasa pada hari ‘arafah.
Sunnah muakkad melaksanakan puasa ‘arafah (9 dzulhijjah) begi selain orang yang sedang melaksanakan ibadah haji. Sebab, puasa ini dapat menghapus dosa selama 1 tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang.
b.      Puasa di hari asyuara.
Hari asyuara yaitu tanggal 10 muharram, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, bahwasanya puasa Asyuara dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu.
Dan disunnahkan juga puasa pada hari tasu’a yaitu pada tanggal 9 muharrom.
c.       Puasa enam hari setelah idil fitri (syawal)
d.      Puasa senin dan kamis.
e.       Puasa tiga hari setiap bulan.
f.       Sunnah puasa pada hari sud
3.        Puasa makruh.
a.       Mengkhususkan puasa pada hari jum’at.
b.      Puasa wishal.
4.        Puasa haram.
Haramnya puasa disini itu dikarenakan jika puasa tersebut dilaksanakan pada hari-hari sebagai berikut:
a.       Puasa pada hari raya idul fitri (1 syawal)
b.      Puasa pada idhil adha (10 dzul hijjah)
c.       Puasa pada hari tasyriq.
G.    Hikmah Puasa.
Puasa merupakan ajaran agama yang mempunyai hikmah yang sangat banyak.
Diantara hikmah-hikmah puasa itu antara lain.
1.      Mendidik para mu’min supaya berprilaku luhur dan agar dapat mengontrol seluruh nafsu dan keinginan manusia.
2.      Mendidik jiwa agar biasa dan dapat menguasai diri, sehingga mudah meninggalkan semua keburukan dan mudah untuk melaksanakan hal-hal yang mengarah pada kebaikan.
3.      Mendidik jiwa agar dapat memegang amanat dengan sebaik-baiknya, karena yang berpuasa itu merupakan orang yang mendapat amanah untuk tidak makan dan minum atau dari ha-hal yang dapat membatalkannya. Sedang amanat itu harus bisa di pegang dengan teguh, baik ketika berada di dekat orang banyak ataupun ketika dalam kesendirian,
4.      Untuk menyuburkan rasa syukur terhadap Allah.
5.      Menambah rasa cintakasih sesama manusia, terutama orang-orang miskin.





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan.
Puasa secara bahasa berarti “menahan” sedangkan menurut istilah “puasa berarti menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan nya.
Yang wajib berpuasa diantaranya adalah: islam, berakal, baling serta kuasa untuk berpuasa.
Hukum puasa ada empat, wajib, sunnag, makruh dan haram.
Ada beberapa hal yang bisa membatalkan puasa diantaranya adalah: makan dan minum, memasukan sesuatu kedalam rongga badan, sengaja mengeluarkan mani keluar dari agama islam. Dll
Hikmah puasa itu pada intinya adalah untuk membentuk jiwa seorang muslim agar bisa menyandang nama muslim yang baik, bersyukur dan peduli terhadap sesama.
B.     Saran.
Demikianlah makalah ini selesai disusun, kami sebagai penulis sepenuhnya menyadari bahwa didalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan yang mana kami siap menerima semua kritikan yang membangun dari saudara/i sekalian terutama dosen pengampu kita.








DAFTAR PUSTAKA
1. Rifa’i, Muhammad. Fiqh islam, karya toha putra, Semarang.1978
2. Abd. Karim, syafi’i, tanya jawab agama islam, Al-ikhlas, Surabaya.1981
3. Hiyadh, Abul. Fathul mu’in,Al-hidayah, Surabaya.jilid 2